radicalthought – Arab Saudi telah berkali-kali memperingatkan Jerman tentang bahaya yang ditimbulkan oleh Taleb al-Abdulmohsen, tersangka penabrak pasar Natal di Magdeburg, dan bahkan pernah meminta ekstradisi terhadapnya. Namun, peringatan tersebut tampaknya diabaikan oleh pihak berwenang Jerman.
Taleb al-Abdulmohsen, seorang dokter berusia 50 tahun asal Arab Saudi, telah tinggal di Jerman sejak 2006 dan diberikan status pengungsi pada 2016. Sebelum serangan tragis yang menewaskan lima orang dan melukai lebih dari 200 lainnya, Arab Saudi telah mengirimkan empat “Notes Verbal” ke berbagai badan intelijen dan Kementerian Luar Negeri Jerman, memperingatkan tentang pandangan ekstrem al-Abdulmohsen. Namun, tidak ada tanggapan yang diterima dari pihak Jerman.
Al-Abdulmohsen, yang dikenal karena pandangan anti-Islam dan dukungannya terhadap partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD), telah lama menjadi perhatian pihak berwenang Saudi. Mereka menganggapnya sebagai seorang pelarian dan telah meminta ekstradisi antara 2007 dan 2008, yang ditolak oleh Jerman dengan alasan kekhawatiran terhadap keselamatan al-Abdulmohsen jika dia kembali ke Arab Saudi.
Serangan di Magdeburg terjadi ketika al-Abdulmohsen mengendarai mobil sewaan ke arah kerumunan di pasar Natal, menyebabkan kekacauan dan ketakutan di antara pengunjung. Serangan ini telah memicu kritik tajam terhadap otoritas Jerman sbobet88 yang dianggap gagal merespons peringatan dari Arab Saudi dan mengamankan pasar Natal dengan lebih baik.
Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, telah berjanji untuk menyelidiki lebih lanjut tentang informasi apa yang telah diketahui oleh otoritas Jerman sebelumnya dan bagaimana mereka menangani peringatan tersebut. Sementara itu, Arab Saudi telah mengutuk serangan tersebut dan menyatakan simpati kepada keluarga korban.
Kejadian ini telah mengangkat kembali isu keamanan dan imigrasi di Jerman, dengan partai-partai politik dan masyarakat menuntut penjelasan dan tindakan lebih lanjut untuk mencegah insiden serupa di masa depan.