radicalthought.org

radicalthought.org – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan bahwa konfrontasi militer yang berat antara pasukan Israel dan Hamas di Jalur Gaza akan segera berakhir. Dalam pernyataan yang diberikan pada Minggu malam waktu setempat kepada media Israel, Channel 14, ia menyatakan bahwa meskipun pertempuran akan berakhir, serangan terhadap Hamas akan berlanjut sampai kelompok tersebut tidak lagi mengendalikan Gaza.

Namun, Netanyahu juga menyampaikan bahwa konflik baru mungkin akan pecah di Timur Tengah. Ia mengungkapkan rencana untuk mengalihkan lebih banyak pasukan di sepanjang perbatasan dengan Lebanon, menanggapi potensi ancaman dari Hizbullah, kelompok yang didukung oleh Iran dan yang aktivitasnya di wilayah tersebut telah meningkat.

“Setelah periode intensif ini berakhir, kami akan memiliki peluang untuk mengalihkan sebagian pasukan kami ke utara,” kata Netanyahu, seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada Senin (24/6/2024). “Langkah ini akan dilakukan terutama untuk tujuan pertahanan dan juga untuk mengevakuasi warga kami jika perlu,” tambahnya.

Netanyahu juga menyatakan bahwa evakuasi warga akan dilakukan melalui cara diplomatik jika memungkinkan, namun tidak menutup kemungkinan menggunakan metode lain jika diperlukan.

Di sisi lain, ketegangan antara Israel dan Lebanon juga meningkat, dengan adanya peringatan dari Jenderal C.Q Brown, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa serangan Israel ke Lebanon dapat meningkatkan risiko konflik yang lebih luas dan melibatkan Iran, terutama jika keberadaan Hizbullah terancam.

“Hizbullah memiliki kemampuan yang lebih besar dibandingkan Hamas, termasuk jumlah roket dan senjata lainnya. Saya melihat kemungkinan Iran akan memberikan dukungan yang lebih besar kepada Hizbullah,” kata Brown.

Dalam konteks yang lebih luas, serangan Israel telah menyebabkan kerusakan parah di Gaza sejak konflik meletus pada Oktober 2023. Konflik ini telah menyebabkan kematian dan pengungsian massal di antara penduduk Gaza. Di Rafah, misalnya, pasukan Israel dilaporkan masih aktif meskipun ada resolusi PBB yang menghimbau penghentian serangan. Menurut laporan Reuters, tank-tank Israel telah bergerak mendekati kamp pengungsi Mawasi di Rafah, dengan pertempuran yang masih berlangsung antara pasukan Israel dan Hamas.

Dalam serangan terbaru, serangan udara Israel telah menewaskan delapan warga Palestina di Sabra dan dua lainnya di Nuseirat. Pejabat kesehatan Palestina melaporkan bahwa setidaknya 40 warga sipil Palestina telah tewas dalam serangan di beberapa distrik di Gaza utara, di mana Israel mengklaim menargetkan infrastruktur militer Hamas.